ketidaklulusan tersebut ibarat kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
Banyak yang bilang bahwa hal ini bukan akhir dari riwayat pendidikan kita. Tapi jika ketidaklulusan tersebut ibarat kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, hal ini berarti bahwa kesuksesan kita ada di depan kita, tinggal menunggu saja. Bisa jadi tahun depan atau lewat cara yang lain untuk sukses pada tahun ini, misalnya ikut kejar paket atau ujian keseteraan, jika ada.
Penulis perlu rasa memberikan nasehat lebih lanjut yang penulis ambil dari buku-buku pengembangan diri berikut ini.
Pertama, Belajarlah dari kegagalan. Nasehat ini dapat dicari informasinya tentang Thomas Edison yang oleh masyarakat umum dikatakan gagal dengan lebih dari seribu kali eksperimennya dalam penemuan bola lampu, tapi apa yang dikatakannya ketika orang tanyakan hal ini, bahwa Thomas tidak pernah gagal. Namun dari sebelum eksperimen ke seribunya, dia telah menemukan lebih sembilan ratus sembilan puluh sembilan cara untuk membuat lampu, artinya dia tidak pernah mengatakan gagal dan tak gagal.
Kedua, Maltz (2004) menceritakan kasus nilai ’F’ sang Profesor. Dia gagal di kampus, namun ketika membaca Psycho-Cybernetics benar-benar mengubah hidupnya. Profesor kampus, pembicara profesional, penulis dan usahawan sukses Marshall. Yang dilakukannya adalah memprogram ulang dirinya. Setelah 21 hari, dia merasa dan berperilaku lain, sukses dalam karier akademik; meraih gelar Sarjana Muda dalam bisnis dan Ekonomi, gelar Sarjana dalm Bisnis dari Colorado State University, Ph.D dalam bisnis dari Texas Tech University, Profesor Bisnis dan Ekonomi di California State University, pembicara profesional yang banyak dicari dan telah meraih Certified Speaking Profesional (CSP) dari National Speakers Association.
Ketiga, Jangan pernah menyerah. Sikap ulet, semangat dan bahagia akan membawa kesuksesan. Belum sukses tahun ini, tahun depan masih ada waktu untuk berbenah. Ingat pepatah mengatakan bahwa: "setumpul-tumpulnya parang, jika diasah pasti akan tajam juga". Tetap semangat, karena kegagalan menitipkan pembelajaran yang berharga bagi sebuah perjuangan mencari kesuksesan. Hanya orang yang memiliki motivasi tinggi, etos kerja tinggi, dan semangat yang membaralah yang sanggup mengubah dunia. Peserta didik sebagai generasi muda harus didampingi dan dijaga nyala api di dadanya agar selalu memiliki motivasi dan etos belajar yang tinggi untuk mengubah dunia ini apapun hasilnya hari ini.
Keempat, Ruslani (2004) dalam bukunya yang berjudul ‘Belajar dari Kegagalan’ mengajarkan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Belajar dari kegagalan bermakna bahwa kesalahan-kesalahan yang dipahami sebagai sebuah kegagalan, ironisnya lebih penting bagi perkembangan kita dari pada keberhasilan. Kegagalan seharusnya tidak membuat kita putus-asa, malah mestinya membuat kita makin gigih berusaha untuk dapat mengecap manisnya keberhasilan.
Kelima, Singer, Jean, dan Sid Krupicker dalam buku yang diterjamahkan berjudul ‘Evaluasi Diri Anda’ mengatakan bahwa bahagialah apapun keadaan Anda hari ini dan terus memperbaiki diri. Dia mengutip para sosiolog yang menyatakan bahwa orang-orang yang sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya mempunyai kemampuan untuk menikmati segala sesuatu yang ada disekitarnya. Mereka tidak memanjakan pandangannya terhadap hidup dengan cara marah-marah, mengeluh, dan dengan cemas memikir semuanya. Mereka berhasil dalam menemukan kebahagiaan dalam hidup karena meraka mempunyai semangat. Maka dari itu, milikilah semangat yang menyala meski gagal hari ini.
Keenam, Kamu itu tetap lebih cerdas daripada yang kamu duga. Seperti yang dinasehatkan oleh Thomas Amstrong (2004) dalam bukunya ‘Kamu itu lebih cerdas daripada yang kamu duga’. Tidak lulus UN tahun ini, tetap kamu itu cerdas, karena kecerdasan sifatnya multiple alias banyak. UN sifatnya mengasah Matematic-Logic dan Kebahasaan. Mungkin saja kamu masih lemah dibidang itu, masih ada untuk mengasahnya. Yang pasti, paling tidak kamu memiliki kecerdasan emosi yang baik, naturalis yang cukup, dan spiritual yang tinggi. Masalah kecerdasan yang disebut IQ, tinggal bagaimana kamu mengasahnya lagi lebih tajam, bijak, dan lebih rajin lagi dengan cara-cara jitu atau yang lainnya.
Ketujuh, Maafkanlah dirimu. Jangan menyalahkan dirimu, tapi hormatilah dirimu dengan segudang bakat dan talenta. Jangan benci dengan dirimu, apalagi benci dengan orang lain. Hargailah dirimu melebihi apapun, termasuk kegagalan hari ini. Gede Prama (2004) dengan sekuel tulisannya berjudul ‘Memaafkan itu membebaskan’ dalam bukunya ‘Kaya Raya Selamanya’ mengatakan bahwa ada berbagai cara dalam upaya mengusir kebencian, yaitu membelokkan ingatan hanya ke hal-hal yang teduh, indah dan menyenangkan, berpikir positif, sampai dengan berserah pada Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa.
Itulah tujuh nasehat yang sekira dapat menjadi obat kegagalan siswa-siswa kita yang cerdas itu yang belum sukses pada UN pada Tahun 2013 ini.
Pandanglah kegagalan sebagai cambuk, sukses yang tertunda, atau kesuksesan yang diberikan tahun depan, hari besok.Siswa-siswa kita adalah orang-orang yang tegar dan dapat menerima kesuksesan yang tertunda itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar